Pages

My Blog List

About Me

Foto Saya
Burhanudin
Nama saya Burhanudin,saya biasa di panggil Hanz oleh teman teman saya,tujuan saya membuat blog ini adalah untuk memberikan seputar informasi seputar club sepak bola Chelsea. Yang bermarkas di London,dan mempekenalkan perolehan Piala Liga Champion dari awal debut nya di benua biru sampai sekarang ,Saya berterima kasih kepada ALLAH SWT yang slama ini memberikan saya kemudahan dalam membuat blog ini walau belum sempurna
Lihat profil lengkapku

Followers

Jumat, 28 Juni 2013

Koleksi Gelar club elit eropa

Koleksi Gelar
KlubJuaraRunner-UpTahun JuaraTahun Runner-Up
Real Madrid931956, 1957, 1958, 1959, 1960, 1966, 1998, 2000, 20021962, 1964, 1981
AC Milan741963, 1969, 1989, 1990, 1994, 2003, 20071958, 1993, 1995, 2005
Liverpool521977, 1978, 1981, 1984, 20051985, 2007
Bayern München551974, 1975, 1976, 2001, 20131982, 1987, 1999, 2010, 2012
Barcelona431992, 2006, 2009, 20111961, 1986, 1994
Ajax421971, 1972, 1973, 19951969, 1996
Inter Milan321964, 1965, 20101967, 1972
Manchester United321968, 1999, 20082009, 2011
Benfica251961, 19621963, 1965, 1968, 1988, 1990
Juventus251985, 19961973, 1983, 1997, 1998, 2003
Nottingham Forest201979, 1980 
FC Porto201987, 2004 
Borussia Dortmund1 119972013
Celtic1119671970
Hamburg1119831980
Steaua București1119861989
Olympique de Marseille1119931991
Feyenoord101970 
Aston Villa101982 
PSV101988 
Red Star Belgrade101991 
Stade de Reims02 1956, 1959
Valencia02 2000, 2001
Fiorentina01 1957
Eintracht Frankfurt01 1960
Partizan01 1966
Panathinaikos01 1971
Atlético Madrid01 1974
Leeds United01 1975
AS Saint-Étienne01 1976
Borussia Mönchengladbach01 1977
Club Brugge01 1978
Malmö FF01 1979
AS Roma01 1984
Sampdoria01 1992
Bayer Leverkusen01 2002
AS Monaco01 2004
Arsenal01 2006
Chelsea11 20122008

Daftar nama-nama club sepak bola dunia yang pernah menjuarai liga champions

Inilah daftar juara Piala Eropa sejak pertama kali digelar pada 1955/56 hingga Liga Champions musim 2012/13 ini.


MusimJuaraSkorRunner-UpStadionPenonton
1955–56Real Madrid4–3Stade de ReimsParc des Princes, Paris38,239
1956–57Real Madrid2–0FiorentinaSantiago Bernabéu Stadium, Madrid124,000
1957–58Real Madrid3–2 p.w.AC MilanHeysel Stadium, Brussels67,000
1958–59Real Madrid2–0Stade de ReimsNeckarstadion, Stuttgart80,000
1959–60Real Madrid7–3Eintracht FrankfurtHampden Park, Glasgow127,621
1960–61Benfica3–2BarcelonaWankdorf Stadium, Bern33,000
1961–62Benfica5–3Real MadridOlympisch Stadion, Amsterdam65,000
1962–63AC Milan2–1BenficaWembley Stadium, London45,700
1963–64Inter Milan3–1Real MadridPrater Stadium, Vienna72,000
1964–65Inter Milan1–0BenficaSan Siro, Milan85,000
1965–66Real Madrid2–1PartizanHeysel Stadium, Brussels55,000
1966–67Celtic2–1Inter MilanEstádio Nacional, Lisbon56,000
1967–68Manchester United4–1 p.w.BenficaWembley Stadium, London92,225
1968–69AC Milan4–1AjaxSantiago Bernabéu Stadium, Madrid50,000
1969–70Feyenoord2–1 p.w.CelticSan Siro, Milan50,000
1970–71Ajax2–0PanathinaikosWembley Stadium, London90,000
1971–72Ajax2–0Inter MilanDe Kuip, Rotterdam67,000
1972–73Ajax1–0JuventusRed Star Stadium, Belgrade93,500
1973–74Bayern München4–0Atlético MadridHeysel Stadium, Brussels23,000
Dilakukan partai ulang dua hari kemudian, setelah berakhir 1-1.
1974–75Bayern München2–0Leeds UnitedParc des Princes, Paris50,000
1975–76Bayern München1–0AS Saint-ÉtienneHampden Park, Glasgow54,864
1976–77Liverpool3–1Borussia MönchengladbachStadio Olimpico, Rome52,000
1977–78Liverpool1–0Club BruggeWembley Stadium, London92,000
1978–79Nottingham Forest1–0Malmö FFOlympiastadion, Munich57,000
1979–80Nottingham Forest1–0HamburgSantiago Bernabéu Stadium, Madrid50,000
1980–81Liverpool1–0Real MadridParc des Princes, Paris48,360
1981–82Aston Villa1–0Bayern MünchenDe Kuip, Rotterdam46,000
1982–83Hamburg1–0JuventusOlympic Stadium, Athens75,000
1983–84Liverpool1–1AS RomaStadio Olimpico, Rome69,693
Liverpool menang melalui adu penalti 4-2.
1984–85Juventus1–0LiverpoolHeysel Stadium, Brussels59,000
1985–86Steaua București0–0BarcelonaEstadio Ramón Sánchez Pizjuán, Seville70,000
Steaua menang melalui adu penalti 2-0.
1986–87FC Porto2–1Bayern MünchenPrater Stadium, Vienna62,000
1987–88PSV Eindhoven0–0BenficaNeckarstadion, Stuttgart70,000
PSV menang melalui adu penalti 6-5.
1988–89AC Milan4–0Steaua BucureștiCamp Nou, Barcelona97,000
1989–90AC Milan1–0BenficaPrater Stadium, Vienna57,500
1990–91Red Star Belgrade0–0Olympique de MarseilleStadio San Nicola, Bari56,000
Red Star menang melalui adu penalti 5-3.
1991–92Barcelona1–0 p.w.SampdoriaWembley Stadium, London70,827
1992–93Olympique de Marseille1–0AC MilanOlympiastadion, Munich64,400
1993–94AC Milan4–0BarcelonaOlympic Stadium, Athens70,000
1994–95Ajax1–0AC MilanErnst-Happel-Stadion, Vienna49,730
1995–96Juventus1–1AjaxStadio Olimpico, Rome67,000
Juventus menang melalui adu penalti 4-2.
1996–97Borussia Dortmund3–1JuventusOlympiastadion, Munich59,000
1997–98Real Madrid1–0JuventusAmsterdam Arena, Amsterdam48,500
1998–99Manchester United2–1Bayern MünchenCamp Nou, Barcelona90,045
1999–2000Real Madrid3–0ValenciaStade de France, Saint-Denis78,759
2000–01Bayern München1–1ValenciaSan Siro, Milan71,500
Bayern menang melalui adu penalti 5-4.
2001–02Real Madrid2–1Bayer LeverkusenHampden Park, Glasgow52,000
2002–03AC Milan0–0JuventusOld Trafford, Manchester63,215
AC Milan menang melalui adu penalti 3-2.
2003–04FC Porto3–0AS MonacoArena AufSchalke, Gelsenkirchen52,000
2004–05Liverpool3–3AC MilanAtatürk Olympic Stadium, Istanbul70,024
Liverpool menang melalui adu penalti 3-2.
2005–06Barcelona2–1ArsenalStade de France, Saint-Denis79,500
2006–07AC Milan2–1LiverpoolOlympic Stadium, Athens74,000
2007–08Manchester United1–1ChelseaLuzhniki Stadium, Moscow67,310
Manchester United menang melalui adu penalti 6-5.
2008–09Barcelona2–0Manchester UnitedStadio Olimpico, Rome62,467
2009–10Inter Milan2–0Bayern MünchenSantiago Bernabéu Stadium, Madrid73,170
2010–11Barcelona3–1Manchester UnitedWembley Stadium, London87,695
2011–12Chelsea1-1*Bayern MünchenAllianz Arena, Munich62,500
2012-13Bayern München2-1Borussia DortmundWembley Stadium, London86,298

Stadion GBK

Posisi Stadium
 

EL NINO (si gila)




Fernando José Torres Sanz (lahir di FuenlabradaComunidad de Madrid,Spanyol20 Maret 1984; umur 29 tahun) adalah pemain sepak bolaSpanyol yang bermain sebagai penyerang untuk Chelsea di Liga Primer Inggris dan tim nasional Spanyol. Ia dijuluki El Niño[4] (Bocah laki-lakidalam bahasa Spanyol).
TorresFinale12 cropped.jpg
Torres memulai karier dengan akademi sepak bola Atlético Madrid hingga kemudian menembus skuat utama klub tersebut. Ia membuat debut pada musim kompetisi 2001–02. Ia mencetak 7 gol dari 40 kali penampilan di dua musim Segunda División. Selama bermain untuk Atlético, Torres berhasil mencetak 75 gol dalam 174 penampilan di La Liga. Torres bergabung dengan tim Liga Primer Inggris Liverpool pada tahun 2007 dengan memecahkan rekor transfer klub tersebut. Pada musim perdananya bersama Liverpool, ia membuat sejarah dengan menjadi pemain Liverpool pertama yang berhasil mencetak lebih dari 20 gol liga sejak Robbie Fowlermelakukannya pada musim 1995–96. Torres menjadi pemain Liverpool tercepat dalam sejarah klub tersebut yang mencetak 50 gol liga setelah mencetak gol ke gawang Aston Villa pada bulan Desember 2009. Torres bergabung dengan Chelsea pada bulan Januari 2011 dengan biaya transfer £50 juta; memecahkan rekor transfer pemain di Britania Raya sekaligus menjadikannya sebagai pemain Spanyol termahal dalam sejarah.
Torres memperkuat timnas senior Spanyol sejak tahun 2003. Ia membuat debut saat menghadapi Portugal pada bulan September 2003. Torres merupakan anggota skuat Spanyol pada putaran final Euro 2004Piala Dunia FIFA 2006Euro 2008Piala Dunia FIFA 2010, dan Euro 2012. Ia tidak mencetak satu gol pun pada Euro 2004, namun mencetak tiga gol pada Piala Dunia 2006. Ia mencetak dua gol pada Euro 2008, termasuk gol kemenangan Spanyol 1–0 atas Jerman di laga final. Ia memenangkan Piala Dunia 2010, namun tidak mencetak satu gol pun pada turnamen tersebut. Ia menjadi pencetak gol terbanyak Euro 2012 dengan 3 gol, yang salah satu golnya dicetak pada kemenangan 4–0 atas Italia di laga final.

Kamis, 06 Juni 2013

Petr Cech



Karir di Chelsea
Petr Cech didatangkan pada tahun 2004 dengan nilai transfer sebesar 7 juta poundsterling, nilai transfer yang melebihi kiper-kiper Chelsea sebelumnya, dengan tugas utama sebagai pelapis kiper nomor satu Chelsea Carlo cudicini.
Ia segera menjadi sorotan karena tinggi badannya, kecepatan refleks dan kepercayaan dirinya saat meninggalkan gawang. karirnya di Chelsea berawal kala Jose Mourinho memainkannya sebagai kiper utama, dan selalu tampil bagus hingga menggeser posisi Cudicini.
Mempertahankan gawangnya tanpa kebobolan sekalipun pada musim pertama di Stamford Bridge secara statistik menjadikannya kiper paling andal dibanding kiper Chelsea lainnya, dan prestasinya bermain selama 1,024 menit tanpa kebobolan antara Desember sampai Maret yang membuatnya menciptakan rekor baru di Inggris
Pada akhir musim itu Ia menyabet gelar pertamanya sekaligus menciptakan rekor sebagai kiper yang paling sedikit kebobolan dan paling banyak mematahkan serangan lawan dalam satu musim di kancah liga Inggris, membuatnya dianugerahi penghargaan sarung tangan emas Barclays untuk musim 2004/05.
Meskipun pada musim 2005/06 pola pertahanan Chelsea tidak seketat musim-musim sebelumnya, Petr mampu menutupinya dan menjadi bagian penting dalam meraih gelar berturut-turut di liga Premier Inggris
Cedera kepala yang parah pada oktober 2006 sempat menimbulkan keraguan besar atas karir sepakbolanya kelak, namun petr segera melakukan operasi untuk menyembuhkan tengkoraknya yang retak, mendapatkan 30 jahitan serta diharuskan istirahat total, membuatnya dapat merumput  kembali 3 bulan kemudian.
Beberapa pekan kemudian, ia telah melakoni tujuh pertandingan baik untuk klub maupun untuk negaranya tanpa kebobolan sekalipun, selalu tampil menggunakan Pelindung kepala yang telah menjadi ciri khasnya, dan berhasil mengakhiri musim tersebut dengan meraih dua piala di liga domestik.
Cedera kembali menghantui sepanjang musim 2007/08, dan perubahan di tim manajemen membawa perubahan pula pada posisi pelatih kiper-Christophe Lollichon, mantan pelatihnya di Rennes, bergabung dengan Chelsea, menggantikan Silvino Louro yang hengkang mengikuti Mourinho.
Meskipun masih merasakan sakit di betis, pinggul dan wajahnya, pemain berpostur 196 cm itu turut berlaga bersama kami saat melakoni final liga Champion di Moskow, membuat serangkaian penyelamatan gemilang sebelum akhirnya ditaklukkan Manchester united dalam drama adu penalti.- aksinya dalam mematahkan tendangan penalti Christiano Ronaldo, membuktikan kelasnya sebagai kiper andal.
Setelah penampilan yang konsisten pada awal musim 2008/09, performa Petrdan para pemain lainnyamenurunmenjelang Natal sertapelatihbaru Luiz Felipe Scolari yang bereksperimen dengan sistem bertahan di Zona tendangan bebas telah mengakibatkan kekalahan dariFulham dan Manchester United,juga dipermalukan diajangPiala FAkarena kalah dariSouthend dan Ipswich.
Scolari memperbaiki formasi sebelumnya yang diracik Guus Hiddink,  dan puncak performa permainan Petr terjadi di Nou Camp saat Barcelona terus memborbardir gawangnya, berulang kali melakukan penyelamatan penting dari gempuran Samuel Eto’o dan Alex Helb
Ini adalah musim pertamanya yang dilalui tanpa cedera serius, bermain di 35 pertandingan Liga Premier dan disetiap ajang liga Champion.
Pada musim 2009/10 reputasi Petr meningkat dengan permainannya yang solid serta kontribusi besar dalam meraih gelar Liga Premier dan Piala FA.
Kesalahan individu berkurang, meskipun Petr dua kali melakukan blunder kontra Stoke dan Aston Villa, namun ia kembali menunjukkan performa terbaiknya dalam delapan pertandingan menjelang Natal saat kami menjadi pemuncak klasemen sementara Liga Premier, Petr mengalami cedera betis saat bertandang ke San Siro yang membuatnya tidak dapat bermain di leg kedua Liga Champion untuk mengalahkan Inter, serta menyebabkannya absen di lima pertandingan. setelah kembali merumput, ia menggondol penghargaan Sarung Tangan Emas Liga Premier pada akhir
musim itu dengan catatan rekor 17 kali pertandingan tanpa kebobolan dari 34 kali pertandingan yang dilakoninya.
Petr tetap menampilkan performa terbaiknya sampai akhir musim. Pada final piala FA pertama kalinya Ia menampilkan refleks yang luar biasa dalam menahan tendangan Frederic Piquionne untuk menggetarkan gawangnya, dan menghalau tendangan Kevin Prince Boateng dengan kakinya, sesaat sebelum Didier Drogba di lini depan mencetak gol melalui tendangan bebas spektakulernya.
Cech mengawali musim kompetisi berikutnya dengan cedera betis yang didapatnya saat pertandingan pemanasan pra musim, namun Ia kembali bermain tepat pada pertandingan pertama Liga dan tidak pernah absen sekalipun, bahkan berhasil menorehkan 300 kali penampilan. Ia menjadi pemain asing di Chelsea yang berhasil mengoleksi penampilan terbanyak bagi Klub, melewati rekor Gianfranco Zola sebanyak 312 kali penampilan. Pada akhir musim Ia terpilih menjadi pemain terbaik Chelsea untuk pertama kalinya.
Cedera lutut yang menderanya di awal musim 2011/12 menyebabkan absen di dua pertandingan, namun tak lama kemudian dia sudah kembali berada dibawah mistar, meskipun dilanda kritik karena gol-gol yang menggetarkan gawangnya. Ia telah kebobolan lima kali oleh Arsenal sampai akhir Oktober, pertama kalinya gawang Chelsea kebobolan terbanyak sejak 2002, namun individu yang tetap tegar walau didera isu apapun adalah Petr Cech, dan dibuktikannya dengan bertahan tanpa kebobolan saat melawan Blackburn meskipun mengalami patah hidung pada awal pertandingan setelah bertabrakan dengan Ashley Cole.
Sejak itu ia selalu bermain baik di liga dan piala, tidak terpengaruh dengan kepergian Andre Villas-Boas, dan melakukan penyelamatan krusial di pertandingan besar. Yang paling penting tentu di babak tambahan saat melawan Napoli di Stamford Bridge yang memastikan The Blues lolos ke babak delapan besar.

Di liga, pemain timnas Ceska ini juga berperan penting dalam perburuan tiket ke Liga Champions. Ia tampil hebat saat menghadapi Tottenham dan melakukan penampilan ke-50 bagi klub dan timnas di musim tersebut saat menang 4-2 atas Aston Villa di akhir Maret.

Cech bermain luar biasa saat The Blues mengejar dua gelar di depan mata. Ia melakukan penyelamatan hebat dari peluang Andy Carroll di final Piala FA, dan penyelamatan krusial lain di semi-final Liga Champions melawan Barcelona.

Namun, aksi terhebatnya di final Liga Champions. Pertama-tama, ia menggagalkan penalti Arjen Robben di babak tambahan waktu ketika skor 1-1, kemudian di babak adu penalti, ia sukses menghentikan tendangan Olic dan Schweinsteiger dan memberikan kami keuntungan.

Cech mendapatkan hadiah atas penampilannya tersebut dengan kontrak baru selama empat tahun di akhir musim.
Ia membuat penampilannya yang ke-400 bersama klub ketika tim menang 2-1 atas Everton di Desember 2012, meski penampilannya ketika itu harus terpotong ketika ia terpaksa digantikan di masa jeda karena cedera.
Cech harus duduk di pinggir lapangan di tiga laga sebelum kembali ketika tim menang 4-0 atas Stoke City. Namun, setelah kembali cedera, kali ini ketika latihan, Cech tidak bisa tampil di beberapa pertandingan piala melawan Swansea City dan Brentford.
Ia kembali di laga melawan Newcastle United yang berakhir dengan kekalahan 3-2, tetapi setelah pergi untuk bermain bagi timnasnya, tangannya mengalami cedera dan kembali ke klub untuk menjalani perawatan.
Sebelum di Chelsea
Petr adalah kiper yang sangat berbakat, terkenal saat bermain di Klub Sparta Prague dengan memecahkan rekor penampilan terlama tanpa mengalami kebobolan satupun saat usianya baru beranjak 19 tahun.
Hal yang sama juga dilakukannya di kompetisi Liga Champion, dengan lebih dari 1000 menit dilalui tanpa kebobolan satupun.
Prestasi yang membuatnya bergabung dengan Rennes di Prancis dan pada pertengahan musim keduanya setuju bergabung dengan Chelsea pada musim berikutnya dengan kontrak selama lima tahun.
Karir Internasional
Sebagai pemainTimnas U21 Petr juga menjadi pemain penting bagi kemenangan Republik Ceko saat menjuarai Piala Eropa U21di 2002, bersama Timnas Senior di ajang piala Eropa 2004 Ia berhasil tidak kebobolan di lima pertandingan,  mencapai babak semifinal dan masuk dalam susunan skuad UEFA all star dari turnamen tersebut.
Ketenarannya di kancah sepakbola internasional terus berlanjut dan Ia turut andil membawa negaranya masuk putaran final Piala Dunia 2006, kali pertama bagi Republik Ceko setelah berpisah dengan Slovakia pada 1993, juga pada ajang piala Eropa 2008, dan sangat disayangkan bahwa blundernya pada babak penyisihan Grup yang menyebabkan negaranya tersingkir.
Namun semangatnya tidak kendor dibuktikan dengan meraih penghargaan sebagai pemain terbaik Ceko untuk kelima kalinya pada 2010 dan walaupun mereka gagal masuk putaran final piala dunia 2010, Petr tetap dipercaya sebagai Kapten Timnas